Awalnya aku nggak percaya bahwa seseorang sanggup menyakiti atau melakukan hal di luar batas kemanusiaan kepada orang lain hanya semata-mata karena dengki. Dengki sebenarnya berawal dari rasa iri. Bisa di bilang dengki adalah rasa iri yang bertumpuk-tumpuk. Seperti gundukan sampah, rasa iri ini kemudian membusuk dan menghasilkan racun yang disebut dengki. Dengki ini lalu menyebar ke setiap sudut hati, melumpuhkan nurani dan akal sehat hingga akhirnya menghilangkan kemanusiaan.  Seseorang yang memiliki rasa dengki akan menjelma menjadi sosok yang berbahaya. Ketika kedengkian ini telah merasuk dalam jiwa, ia akan sanggup melakukan apa saja -termasuk berkoalisi dengan setan- untuk memuaskan hasrat kedengkiannya.

Aku baru menyadari bahwa Allah sudah mengatakan dalm Al-Qur’an bahwa pendengki ini amat sangat berbahaya. Tidak ada yang bisa melawan hawa jahat yang dikeluarkan para pendengki, selain Allah semata.-QS 113-5- Para pendengki jelas diluar jangkauan kita sebab kedengkian tak kasat mata. Tersimpan di hati dan terbungkus rapi oleh kata yang ramah atau penampilan menawan. Tapi bisanya siap menyengat kehidupan kita kapan saja keimanan kita tengah lengah bersiaga.

Sebab itu, kalau boleh aku berpesan, berhati-hatilah dalam hidup. Berlindunglah pada Allah dari sengatan bisa pendengki dan jagalah diri kita agar tak termasuk kelompok pendengki. Naudzubillahi min dzalik… Peganglah apa yang Allah minta untuk kita jadikan pegangan, sebab kita memang lemah dan membutuhkan. Adapun menjadi pendengki, sedapat mungkin kita menjaga hati agar tak masuk di dalamnya. Apalah arti hidup di dunia jika mati menjadi kerak neraka. Bukankah rezeki adalah takaran yang telah Allah cukupkan dan kebahagiaan adalah pilihan hidup yang kita tentukan sendiri?! Sungguh tak pantas jika kita jadikan kehidupan orang lain sebagai pelampiasan ketidakpuasan kita. Jangan biarkan hawa nafsu meraja. Dalam hal apa saja, jangan biarkan hati dan jasad kita menjadi terlalu. Sebab akan membiasakan jiwa menjadi egois dan serakah. Cukupkan dengan apa yang kita miliki dan belajarlah untuk bahagia dengan kebahagiaan orang lain. Hidup ini hanya sebentar, syukuri dan nikmatilah dengan benar!

9/12/08